Rabu, 15 Januari 2014

Kerangka Manusia Purba di Goa Harimau diyakini Nenek Moyang Indonesia



Museum purbakala Si Pahit Lidah di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menambah koleksi barang purbakala dengan ditemukannya 20 kerangka manusia purba.
"Koleksi itu sendiri agar masyarakat mendapat kesempatan untuk melihat dan meneliti kerangka manusia kuno temuan dari Goa Harimau yang berupa replika," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya Pariwisata (Disporabudpar) Ogan Komering Ulu (OKU) Aufa S Sarkomi dilansir dari Antara, Jumat (3/12).
Aufa mengatakan, museum purbakala Si Pahit Lidah mendapat tambahan koleksi baru berupa kerangka manusia purba yang ada di dalam Goa Harimau sebanyak 20 kerangka.
"Kerangka-kerangka ini hanyalah replika dari kerangka asli berada di dalam Goa Harimau. Semua ini hasil dari pengembangan tim arkeologi nasional yang sekarang masih menggali dan melakukan penelitian atas kubur massal di dalam Goa Harimau diyakini sebagai nenek moyang Indonesia," katanya.
Menurut dia, pembuatan replika kerangka manusia purba merupakan program Disporabudpar Kabupaten OKU berupa kegiatan pelestarian dan pengembangan serta peningkatan sejarah purbakala dikerjakan tenaga ahli, yakni Prof Dr Truman Simanjuntak dari Balitbang Arkenas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Menjaga dan melindungi temuan asli kerangka manusia kuno dari Gua Harimau dengan cara membuat duplikat atau replika. Masyarakat mendapat kesempatan untuk melihat dan meneliti kerangka manusia kuno. Mengajak masyarakat untuk mengenal peninggalan sejarah budayanya sehingga akan meningkatkan kecintaan terhadap budaya daerah," ungkap Agung.
Ia berharap, dengan adanya sejumlah koleksi baru di museum Si Pahit Lidah akan memberikan dampak positif bagi kelestarian sejarah dan budaya. Sehingga para generasi muda akan lebih mengetahui tentang sejarah purbakala yang ada di Bumi Sebimbing Sekundang.
"Kita harapkan museum Si Pahit Lidah akan diminati oleh masyarakat OKU. Tersedianya replika benda-benda peninggalan sejarah yang terbuka untuk umum untuk kepentingan rekreasi dan ilmu pengetahuan," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar